Memasukkan video game ke dalam pelajaran di sekolah merupakan salah satu hal yang sedang berkembang terutama di wilayah negara-negara Skandinavia. Setelah sebelumnya sekolah di Norwegia menjadikan video game sebagai pelajaran tambahan, kini sekolah di Swedia juga melakukan hal yang serupa.
Dilansir dari The Local, program ini sedang dirancang dan akan berupa pelajaran satu tahun yang berfokus pada permainan Counter Strike. Program yang akan dilaksanan pada sekolah bernama Strombacks Folkhogskola ini mencontoh ide yang sebelumnya telah diterapkan di Norwegia mengenai kelas dengan pelajaran bermain game.
Masuknya program ini serta adanya dukungan dari pemerintah memicu pro dan kontra di masyarakat. Tetapi Johan Agren, salah satu guru di sekolah tersebut merasa cukup yakin dengan program ini akan mendapat sambutan yang positif terutama dari pelaku bisnis game tersebut.
Pada saat ini, bermain game merupakan sebuah industri yang sudah sangat maju dan juga memiliki kejuaraan tersendiri layaknya cabang olahraga. Pemilihan Counter Strike sebagai game yang diajarkan didukung oleh popularitas permainan tersebut dan besarnya kejuaraan yang diadakan.
Agren mengatakan bahwa program yang ada di sekolahnya tersebut hanya akan memilih murid yang sudah cukup baik dalam bermain dan ingin meningkatkan lagi keterampilannya. Hal ini dianggapnya sama dengan murid-murid yang mempelajari olah raga tertentu seperti sepak bola dan lainnya.
Diharapkan dari munculnya program ini dapat mengubah juga peta industri game yang saat ini didominasi oleh pria. Agren berharap bahwa sekolahnya mampu melahirkan wanita yang andal dalam bermain game tersebut. (sumber)
Dilansir dari The Local, program ini sedang dirancang dan akan berupa pelajaran satu tahun yang berfokus pada permainan Counter Strike. Program yang akan dilaksanan pada sekolah bernama Strombacks Folkhogskola ini mencontoh ide yang sebelumnya telah diterapkan di Norwegia mengenai kelas dengan pelajaran bermain game.
Masuknya program ini serta adanya dukungan dari pemerintah memicu pro dan kontra di masyarakat. Tetapi Johan Agren, salah satu guru di sekolah tersebut merasa cukup yakin dengan program ini akan mendapat sambutan yang positif terutama dari pelaku bisnis game tersebut.
Pada saat ini, bermain game merupakan sebuah industri yang sudah sangat maju dan juga memiliki kejuaraan tersendiri layaknya cabang olahraga. Pemilihan Counter Strike sebagai game yang diajarkan didukung oleh popularitas permainan tersebut dan besarnya kejuaraan yang diadakan.
Agren mengatakan bahwa program yang ada di sekolahnya tersebut hanya akan memilih murid yang sudah cukup baik dalam bermain dan ingin meningkatkan lagi keterampilannya. Hal ini dianggapnya sama dengan murid-murid yang mempelajari olah raga tertentu seperti sepak bola dan lainnya.
Diharapkan dari munculnya program ini dapat mengubah juga peta industri game yang saat ini didominasi oleh pria. Agren berharap bahwa sekolahnya mampu melahirkan wanita yang andal dalam bermain game tersebut. (sumber)
0 komentar:
Posting Komentar